Pandemi Covid-19 sudah mulai menurun, khususnya di Jogja sendiri. Kegiatan belajar mengajar sudah mulai diberlakukan secara offline. Alhamdulillah tahun ini pun Sabila juga sudah masuk sekolah untuk pertama kalinya di TK-A.
Rutinitas sehari-hari juga sudah mulai diperketat. Mulai dari bangun pagi, menyiapkan sarapan, mengantar sekolah, mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Semua butuh proses untuk menyesuaikan jadwal baru yang harus mulai diubah.
Bahkan semua rutinan yang sudah direncanakan itu pun bisa berubah jika anak sakit. Karena akhir-akhir ini cuaca di Jogja sudah mulai hujan, jadi banyak anak yang sakit. Termasuk Sabila yang sakit pilek dan batuk karena kondisi tubuhnya sedang lemah.
Bagaimana mengetahui kondisi tubuh lemah untuk anak? Mungkin inilah yang harus kita ketahui agar bisa mencegah anak dari sakit.
Tanda Daya Tahan Tubuh Anak Menurun
Imunitas atau sistem kekebalan tubuh merupakan sistem pertahanan tubuh anak untuk melawan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Tubuh akan bereaksi secara alami untuk mencegah bakteri tersebut agar tubuh tetap sehat.
Menurut dr. Fadli Rizal Makarim dari halodoc, ada beberapa tanda bahwa daya tahan tubuh sedang lemah, yaitu:
Mudah Lelah
Setiap orang mempunyai jam tidurnya masing-masing. Saat tubuh kita sehat, istirahat sebentar saja mungkin akan kembali bersemangat. Tapi, jika setelah kita tidur cukup dan tubuh masih merasa lemah, itu tanda imun kita sedang lemah.
Mudah Terserang Flu/ Pilek
Setiap orang pasti mengalami sakit flu setiap tahunnya. Saat flu menyerang, imun tubuh membutuhkan sekitar 3-4 hari untuk mengembangkan antibodi dalam tubuh. Untuk itu, sekitar 7-10 hari flu yang ada ditubuh kita akan mulai menghilang.
Sabila sendiri mungkin memang sekitar 7 hari untuk sembuh dari flu. Tapi namanya anak kalau flu pasti tidak nyaman ya kalau lama-lama. Bahkan libur sehari pun besoknya sudah ingin berangkat sekolah. Untuk itulah kita bisa mengetahui cara bagaimana mengatasi pilek pada anak.
Mengalami Gangguan Pencernaan
Jika kita mengalami gangguan pencernaan, berarti sistem imun pada pencernaan kita sedang melawan infeksi yang ada di dalam perut. Kondisi gangguan pencernaan yang terjadi biasanya adalah diare, kembung, sembelit, atau sering kentut. Karena sistem imun tubuh pada perut sedang terganggu.
Sakit Kepala
Sakit kepala biasanya terjadi karena kita sedang stress, tidak enak badan, maupun kurang istirahat. Stress menimbulkan infeksi penyakit yang ada di kepala, biasanya adalah sakit kepala, nyeri dada, dan tekanan darah rendah. Untuk anak, sebaiknya hindari memberikan tekanan pada anak agar tidak menimbulkan stress.
Luka Lama Sembuh
Kulit pada umumnya akan cepat sembuh jika terjadi luka gores, terbakar, maupun tersayat. Tapi jika imun tubuh sedang lemah, maka regenerasi kulit juga akan melemah. Sehingga luka yang ada akan lebih lama untuk sembuh.
Itulah beberapa tanda imun tubuh sedang lemah. Sekarang, bagaimana cara menjaga daya tahan tubuh? Khususnya untuk anak yang mudah terserang pilek dan batuk karena imun tubuh tidak sekuat orang dewasa.
Tips Jaga Daya Tahan Tubuh Anak
Musim penghujan ini, anak pasti mudah terserang pilek dan batuk. Untuk itu kita sebagai orang tua harus bisa menjaga kesehatan anak agar anak tidak mudah terserang penyakit. Berikut ini merupakan tips yang bisa kita lakukan untuk menjaga daya tahan tubuh anak.
1. Istirahat Cukup
Istirahat cukup untuk orang dewasa mungkin hanya 5-8 jam sehari saja sudah cukup. Tapi untuk anak, khususnya anak balita masih kurang. Karena kurangnya istirahat pada anak akan menyebabkan turunnya imunitas tubuh.
- Anak 0-1 bulan, membutuhkan tidur 14-18 jam per hari
- Anak 1-18 bulan, membutuhkan tidur 12-14 jam sehari.
- Anak usia 3-6 tahun sebaiknya tidur 11-13 jam sehari termasuk tidur siang
- Anak 6-12 tahun membutuhkan waktu tidur 10 jam sehari.
- Anak usia 12-18 tahun kebutuhan tidur sehat adalah 8-9 jam sehari.
Itulah rekomendasi kebutuhan tidur sehat dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes).
2. Konsumsi Makanan Sehat
Mengkonsumsi makanan sehat setiap hari merupakan langkah baik menjaga daya tahan tubuh anak. Karena anak memerlukan gizi seimbang untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuhnya. Kecukupan nutrisi yang baik di setiap lauknya baik untuk anak.
Seperti pemilihan lauk yang mengandung karbohidrat, protein, serat sayur. Untuk anak balita bisa rutin ke Posyandu juga untuk pengecekan gizi anak setiap bulannya.
3. Olahraga
Memenuhi keaktifan anak bisa dilakukan dengan olahraga teratur bersama orang tua. Karena anak aktif, dapat meningkatkan imunitas dalam tubuh. Dengan berolahraga rutin atau bermain bersama bisa menambah aktivitas bermanfaat pada anak.
4. Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan merupakan langkah yang harus kita lakukan setiap saat. Kebersihan lingkungan, rumah, dan juga badan sangat penting untuk dilakukan. Karena jika lingkungan dan badan bersih, maka kita bisa menghindari datangnya penyakit.
Terapkan pola hidup bersih pada anak. Seperti mencuci tangan, membereskan mainan, ikut membantu membersihkan kamar maupun rumah, dan lain sebagainya. Kebiasaan ini jika sudah terbiasa akan terus dilakukan hingga besar nanti.
5. Mengajak Anak Berjemur
Pandemi Covid yang melanda menyebabkan kita sadar bahwa kita membutuhkan vitamin D untuk tubuh. Mengajak anak berjemur salah satu hal menarik yang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sambil bercerita dan duduk dibawah sinar UV bisa mempererat komunikasi antara orangtua dan anak juga.
6. Menjaga Anak Tetap Ceria
Anak cerita merupakan tanda bahwa anak itu sehat. Saat anak sakit, pasti anak akan lemas, lesu, letih, dan lunglai. Walau begitu, dalam keadaan sakit pun saya berusaha membuat anak agar tetap ceria. Karena dengan keceriaan anak, anak akan cepat sembuh dari sakitnya. Itu yang biasa saya lakukan ketika Sabila sedang sakit.
Saat pandemi kemarin juga menyebabkan akan kurang bersosialisasi dengan teman-temannya. Dan menyebabkan anak menjadi murung. Anak murung menyebabkan imunitas tubuh menurun juga. Anak akan mudah sakit. Untuk itu, sebaiknya kita ajak anak untuk bangkit, semangat, dan ikut bersosialisasi dengan teman dan saudaranya.
7. Konsumsi Suplemen dan Vitamin
Saat pandemi lalu, kami sekeluarga sadar bahwa kebutuhan vitamin dan suplemen itu penting. Selain menjaga daya tahan tubuh secara rutin, mengkonsumsi suplemen dan vitamin bisa menambah kinerja imun kita agar bisa bekerja dengan maksimal.
Kita bisa konsumsi suplemen dan vitamin apapun yang cocok untuk keluarga kita. Untuk anak sendiri, sudah ada suplemen yang cocok untuk anak, yaitu Redoxon Kids. Vitamin C yang bisa menjaga daya tahan tubuh anak hanya dengan dikunyah saja.
Jaga Daya Tahan Tubuh Dengan Redoxon Kids
Redoxon Kids merupakan suplemen daya tahan tubuh anak dengan vitamin C 200 mg. Suplemen dengan bentuk tablet kunyah yang dapat dikonsumsi langsung tanpa minum. Rasa jeruk yang disukai anak ini bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh masa post pandemi.
Merek Redoxon sendiri merupakan merek yang sudah dikenal masyarakat Indonesia. Merek Redoxon merupakan Vitamin C nomor satu untuk penjualan di Indonesia. Redoxon Kids juga mudah dibawa kemanapun dan dikonsumsi setiap saat.
Diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan vitamin anak tentu membuat kita lebih percaya. Apalagi Redoxon Kids juga sudah bersertifikat Halal MUI, jadi lebih aman untuk kita konsumsi. Ada beberapa aturan pakai dari Redoxon Kids, yaitu:
- Konsumsi 3x sehari 1 tablet atau sesuai anjuran dokter
- Untuk anak usia lebih dari 6 tahun
- Konsumsi Redoxon Kids setelah makan
Banyak sekali manfaat vitamin C yang bisa kita dapatkan jika mengkonsumsi Redoxon Kids. Karena vitamin C dapat membantu meningkatkan imun tubuh karena mempunyai antioksidan yang kuat. Vitamin C sendiri juga dapat membentuk kolagen pada kulit dan tulang. Cocok sekali untuk menjaga daya tahan tubuh anak. Khususnya di masa pandemi dan musim penghujan ini.
Sekian dulu Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak Agar Tidak Mudah Sakit. Semoga artikel ini bermanfaat, dan Terima Kasih.
Posting Komentar
Posting Komentar