Sudah umur berapa ya anak bunda sekarang?
Apakah masing sering tantrum kalau ingin sesuatu? Mau
makan menangis? Sering minta jajan? Suka teriak – teriak?
Masya Alloh, Alhamdulillah ya anak kita masih diberi kesehatan dan masih semangat untuk bisa mengekspresikan dirinya sendiri. Hehee..
Anak Tantrum?
Jangan khawatir ya bunda, karena kita sebagai ibu juga
masih terus belajar dengan perkembangan anak – anak kita. Yuk, kita simak
penjelasan kulwab di komunitas UMMIDA Jogokariyan oleh Ustadzah Anik Damayanti,
S.T.,M.Pd.I. dengan tema “Tehnik Penanaman Nilai Islamiyah Pada Anak Usia Dini”
yang dilaksanakan pada hari Senin, 19 Oktober 2020.
Pada kulwab ini, ada seorang ibu yang bertanya bahwa
anaknya itu lebih bersifat perasa yaa.. Jadi, bagaimana cara kita memberikan
pendidikan atau menasehati anak kita tersebut.
my gallery |
TAHAPAN PERTAMA TEKNIK At-Tayaqquzh (التيقظ)
At-Tayaqquzh (التيقظ), maknanya adalah kewaspadaan atau kesadaran. Yaitu membangunkan
keyakinan hati atau kesadaran jiwa anak terhadap sebuah nilai yang ditanamkan.
Caranya bagaimana? Menyentuh hatinya. Karena tahapan
ini yg bekerja adalah hati, tujuannya agar hati yakin akan sebuah nilai yang
terpuji. Lalu materi apa yang paling mudah menyentuh hati? Al-Qur'an dan
as-Sunnah. Sebab pada hakikatnya manusia yang terlahir dalam keadaan fitrah,
diberikan perangkat nilai-nilai tauhid di dalam jiwanya oleh Allah, sebagaimana
kesaksian yang Allah ambil di hadapan ruh anak cucu Adam. Di dalam Qs.
al-A'raf: 172,
وَإِذۡ
أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِیۤ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمۡ ذُرِّیَّتَهُمۡ وَأَشۡهَدَهُمۡ
عَلَىٰۤ أَنفُسِهِمۡ أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ شَهِدۡنَاۤۚ أَن
تَقُولُوا۟ یَوۡمَ ٱلۡقِیَـٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنۡ هَـٰذَا غَـٰفِلِینَ
Metode yang digunakan dalam tahapan ini adalah bicara
dari hati ke hati, bisa melalui ceramah singkat (mauizhah hasanah) yang
menyentuh hati anak-anak, kisah Sahabat atau salafus shalih atau kisah-kisah di
dalam al-Qur'an, penjelasan ayat al-Qur'an yang sesuai dengan nilai ditanamkan.
Kuncinya adalah membangkitkan kesadaran hati ananda.
Kita ambil contoh common problem pada anak usia dini
adalah tantrum, merengek, menangis. Bicara dengan teriak. Bangun tidur,
merengek. Ingin makan, sambil nangis. Landasan ayat al-Qur'an yang bisa kita
gunakan untuk melahirkan kesadaran hati anak adalah Qs. an-Naba' ayat 35.
Sebenarnya penjelasan kepada anak disampaikan mulai ayat 30-35. Dimulai dengan
membacakan ayatnya. Lalu jelaskan makna ayat-ayat tersebut menggunakan bahasa sederhana
sesuai nalar mereka. Tanamkan bahwa surga merupakan tempat kembalinya
orang-orang muttaqin (bertakwa). Jadikan surga adalah cita-cita tertinggi kita,
ingin masuk surga bersama keluarga. Ayat 31-34 mendeskripsikan surga, berikan
gambaran yang indah sesuai pemahaman anak-anak, analogikan dengan apa yang
disukai anak-anak.
(إِنَّ لِلۡمُتَّقِینَ مَفَازًا حَدَاۤىِٕقَ وَأَعۡنَـٰبࣰا وَكَوَاعِبَ أَتۡرَابࣰا وَكَأۡسࣰا دِهَاقࣰا لَّا یَسۡمَعُونَ فِیهَا لَغۡوࣰا وَلَا كِذَّ ٰبࣰا)
[Surah An-Naba' 31 - 35]
Kuncinya ada pada ayat 35: "Tidak ada di dalamnya
terdengar percakapan yang sia-sia maupun perkataan dusta."
Perkataan yang sia-sia itu apa? Perkataan yang tidak
disukai oleh Allah, yang tidak mendapatkan pahala, seperti teriak, merengek,
menangis. Di surga tidak ada yang berteriak atau merengek, apalagi menangis.
Semua yang masuk surga tersenyum dan berbahagia.
"Adek ingin masuk surga sama Ummi, sayang? ...
Maka adek berlatih untuk bicara yang baik kepada Ummi, Abi dan kakak. Tidak
perlu sambil menangis atau merengek."
Berikan penjelasan ayat, sembari memasukkan
nilai-nilai yang ditanamkan, memberikan motivasi hati untuk meyakini dan
melaksanakannya. Penjelasan ini tidak mungkin hanya dilakukan dalam waktu satu
malam. Cari waktu dimana hati anak sedang merasa nyaman dan tenang, untuk
memasukkan tahapan at-tayaqquzh ini. Bisa setiap malam sebelum tidur, diulang
hingga sepekan. Sampai meresap ke dalam hatinya, mengimani ingin masuk surga
dan termotivasi untuk berkarakter penghuni surga, yaitu tidak bicara yang
sia-sia dan tidak berdusta.
Insya Allah kita akan mulai merasakan perubahan jiwa
anak melembut setelah beberapa kali atau beberapa hari dimasukkan nilai-nilai
al-Qur'an ke dalam hatinya. Fitrah salim sang anak mulai lahir kembali.
Ini baru tahapan pertama, yang bertujuan menumbuhkan
keimanan ananda, hati meyakini bahwa nilai tersebut (yang kita tanamkan) adalah
sebuah kebenaran, nilai terpuji atau kebaikan yang harus dikerjakan oleh
manusia, termasuk dirinya. Nah, untuk anak yang perasa, biasanya hatinya
sensitif dan mudah disentuh. Maka sentuhan terbaik adalah dengan al-Qur'an,
menjelaskan ayat-ayat beserta maknanya kepada ananda.
Di sinilah pentingnya menggunakan landasan al-Qur'an
atau as-Sunnah (hadits) sebab indikator kebenaran dan kebaikan itu berdasarkan
wahyu dari Allah. Indikatornya bukan tradisi, budaya manusia, atau bahkan
pemikiran manusia seperti sekulerisme, materialisme, dan isme-isme lainnya.
Masha Allah.. Terima kasih mbak sudah mengingatkan.. Terkadang saya sudah bicarakan di waktu yang tepat dengan baik, tapi suka lupa memasukkan unsur tujuan hidup kita adalah surganya Allah.
BalasHapusReminder banget untuk saya ,saya sebagai orang tua yg telat memberikan edukasi dari hati ke hati sedari kecil pada anak,karena dulu saya bekerja,anak di asuh nenek nya hehe
BalasHapusHai diri Marii semangat belajar lagi,tidak ada kata terlambat untuk memulai,terima kasih mba mengingatkan
gampang-gampang susah memang ngadepin anak tantrum, kurang sabar dikit aja bisa salah langkah. yang utama memang emaknya harus sabar dulu ya, jaga mood
BalasHapusHmm.. belom punya anak sih.. cuma artikel ini cukup membantu.. adikku akhir akhir ini emosinya cukup meledak ledak.. thank you kak..
BalasHapusya Allah ky d tampar bolak balik 😅 aku suka nahan kesel kl anak lg tantrum. aku akan coba nih mom metode paud dalam islam. Jadi ibu memang harus terus belajar ya mom. terimakasi sharingnya mom 🥰
BalasHapus