Konten [Tampil]
Assalamu’alaikum..
Hari ini, aku akan bercerita sedikit tentang parenting yang penjelasannya di dapat dari Ustadz Musyaffa’ ad Dariny Lc, M.A yang merupakan Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam.
Saat kita melahirkan seorang anak, otomatis kita sudah menjadi orang tua dari anak – anak kita. Kita bertanggung jawab untuk menjaganya, membesarkannya, mendidiknya agar anak kita menjadi anak sholeh/ sholehah. Disini, aku akan menjabarkan tentang hal – hal penting yang harus kita ingat saat kita menjadi orang tua.
Pict by @fadmalalala |
TANGGUNG JAWAB
Kita sebagai orang tua harus bertanggung jawab mengajarkan anak tentang akhlak, beribadah, berdoa, dll. Kita mempunyai tanggung jawab untuk menyelamatkannya dari Neraka. Bagaimana agar anak selalu berada di jalan yang benar, dan mengajarkan apa yang harus dilakukan dan tak boleh dilakukan.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” [At-Tahrim Ayat 6]
UMUR KITA SEMAKIN TUA
Umur kita semakin tua, otomatis ajal kita semakin dekat. Walaupun ajal tak bisa di ukur dengan umur dan bisa datang kapanpun, maka kita harus mempersiapkan bekal yang akan kita bawa saat ajal kita menjemput. Sudahkah kita ingat apa yang sudah kita persiapkan untukNya?
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. [QS. Al-Hasyr : 18]
ALLAH TELAH MEMBERIKAN KITA PENERUS PERJUANGAN
Maka sudah seharusnya kita mempersiapkannya untuk itu. Kita harus tanamkan sejak dini misi perjuangan kita yang harus diteruskan oleh mereka, terutama misi memperjuangkan Agama Allah.
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.”[QS. Al-Baqarah : 132]
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. [QS. Luqman : 13]
KENYATAAN BAHWA REZEKI AKAN DATANG KEPADA KITA
Bahkan sebelum lahir pun jatah rezeki dia sudah siap menyambutnya, dari mulai pakaian, sabun, sampo, susu, makanan, dan seterusnya. Jika yang lemah saja dicukupi rezekinya, mengapa yang kuat justru khawatir?
KEBAHAGIAAN DI DUNIA TIDAK AKAN MURNI
Kita bahagia dengan kelahiran anak, tapi kita juga akan semakin sibuk dengan tanggung jawab yang bertambah. Tidur kita akan terganggu dengan tangisannya setiap malam. Mungkin seorang ayah harus masak untuk makan istri dan anak-anaknya, dan mengerjakan tugas rumah lainnya untuk sementara waktu. Kegiatan itu mungkin harus dilalui untuk membantu istri di saat pemulihan pasca melahirkan.
SESUATU YANG SEMPURNA BAGI MAKHLUK, MUNGKIN MERUPAKAN AIB BAGI SANG KHALIQ
َدِيعُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُۥ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُن لَّهُۥ صَٰحِبَةٌ ۖ وَخَلَقَ كُلَّ شَىْءٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
“Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.” [QS. Al-An’am : 101]
“Hampir saja langit pecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh; karena mereka menganggap Allah Yang Maha Pengasih mempunyai anak”. [QS. Maryam : 90-91]
COBAAN BERAT AKAN TERHAPUSKAN OLEH NIKMAT DARI ALLAH
Sakitnya persendian di hari-hari akhir kandungan, lalu sakit-sakit yan ditimbulkan oleh kontraksi, ditambah robeknya jalan keluar bayi, merupakan cobaan yang berat. Tapi itu semua akan terlupakan, dan hati menjadi plong, saat sang ibu melihat jabang bayinya terlahir dengan selamat. Begitulah semua cobaan yang kita rasakan di dunia ini, semua akan terlupakan jika kita memasuki surga Allah. Semoga Allah memantaskan kita untuk memasuki Firdaus-Nya, Aamiin.
Oleh karena itu, harusnya kita sabar dalam menjalani kehidupan, karena semuanya hanya sementara, dan cobaan² hidup akan terlupakan.
HAL YANG BERAT AKAN JADI RINGAN JIKA KITA NIAT BERIBADAH KEPADA ALLAH
Apa yang dialami oleh seorang ibu dari mengandung, melahirkan, dan merawat bayi setelah itu, adalah pekerjaan yang sangat berat. Namun beban itu menjadi relatif ringan, ketika dia selalu ingat tentang nilai ibadah di dalamnya.. Nabi shalallahu alaihi wasallam pernah mengatakan kepada Aisyah radhiallahu anha: "Sungguh bagimu pahala sesuai dg jerih payahmu". [HR. Alhakim : 1733, shahih]
BALASAN ALLAH SESUAI DENGAN PERJUANGANNYA
“Beratnya proses yang dijalani oleh seorang ibu dari mulai mengandung, melahirkan, dan membesarkan sang anak = dibalas oleh Allah dengan hak berbakti yang TIGA KALI lebih tinggi dari hak bakti seorang ayah”. [HR. Bukhori : 5871, Muslim : 2548]
Wallohu
a’lam..
Itulah hal-hal yang perlu kita ingat saat kita sudah menjadi orang tua. Semoga kita bisa menjadi orang tua yang bisa membimbing anak menjadi anak yang sholeh / sholehah..
Aamiin..
Posting Komentar
Posting Komentar